BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Olahraga adalah aktivitas untuk
melatih tubuh
seseorang, tidak hanya secara jasmani tetapi juga secara rohani. Olahraga sangat bermanfaat bagi
kesehatan tubuh. Dengan berolahraga metabolisme tubuh menjadi lancar sehingga
distribusi dan penyerapan nutrisi dalam tubuh menjadi lebih efektif dan
efisien.
Dewasa ini
semakin banyak kegiatan olahraga berkembang dengan tujuan beragam, baik
pembinaan kesehatan, rekreasi maupun prestasi. Dan salah satu bentuk kegiatan
itu ialah Permainan Bola Tangan.
Bola tangan adalah olahraga beregu di mana dua regu dengan
masing-masing 7 pemain (6 pemain dan 1 penjaga gawang)
berusaha memasukkan sebuah bola ke gawang lawan. Permainan ini mirip dengan sepak
bola, tapi cara memindahkan bola adalah
dengan tangan pemain, bukan kaki.
Lapangan bola
tangan berukuran 40 m x 20m dengan garis pemisah di tengah dan gawang di tengah
kedua sisi pendek. Di sekeliling gawang dibuat garis untuk menandai daerah yang
hanya boleh dimasuki penjaga gawang. Bola yang digunakan lebih kecil dari bola
sepak. Handball dimainkan selama 2 x 30 menit. Penalti dilakukan dari jarak 7
meter. Handball juga dipertandingkan di Olimpiade
Pada
masa lalu, permainan bola tangan mempunyai banyak penggemarnya di Indonesia,
khususnya pelajar dan mahasiswa. Bentuk permainan bola tangan yang dimainkan
ialah bola tangan 11 pemain (Outdoor/field
handball) dan dilakukan dalam kegiatan intra kulikuler maupun ekstra
kuliler. Pada masa itu juga cukup banyak pertandingan diselenggarakan, baik
oleh perguruan tinggi maupun oleh organisasi mahasiswa.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dalam pembuatan makalah ini ada beberapa rumusan masalah yang akan di
bahas antara lain adalah:
1. Bagaimana sejarah perkembangan permainan bola tangan ?
2. Apa pengertian permainan bola tangan ?
3. Bagaimanakah tehnik-tehnik dasar dalam permainan bola tangan ?
4. Apa sajakah aturan-aturan yang terdapat pada permainan bola tangan ?
1.3
TUJUAN
Dengan melihat rumusan masalah yang di paparkan diatas, dapat di tarik
kesimpilan bahwa tujuan pembutan makalah ini antara lain untuk mengetahui:
1. Sejarah perkembangan permainan bola tangan
2. Pengertian permainan bola tangan
3. Tehnik-tehnik dasar dalam permainan bola tangan
4. Aturan-aturan yang terdapat dalam permainan bola tangan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERMAINAN BOLA TANGAN
A.
Sejarah Bola Tangan Di Dunia
Masa Yunani
Kuno, Olahraga bola tangan merupakan salah satu olahraga yang sampai saat ini
dapat ditelusuri kebenaran sejarahnya dan telah berusia sangat tua. Sebuah
fakta yang meyakinkan telah menunjukkan bahwa seorang laki-laki akan senan
tiasa lebih mahir menggunakan tangan di bandikan kakinya. Sebagai mana telah
diklaim oleh sejarawan olahraga terkenal, ia memainkan bolah tangan jauh lebih
awal dari pada sepak bola, walaupun dengan peraturan yang masih kuno. Permainan
bolah tangan yang di mainkan pada masa Yunani kuno merupakan sebuah isyarat
terciptanya sebuah bola tangan modern. Dimana bentuk permainan dan peraturan
masih sangsat berbeda. Permainan “urania” yang dimainkan oleh orang-orang
Yunani kuno (yang digambarkan oleh Homer dan Odyssey) dan Harpaston yang
dimainkan oleh orang-orang Romawi yang bernama Claudius Galenus (130-200
Masehi). Sebagai mana dalam “Fangballspiel” atau permainan “tangkap bola” yang
di perkenalkan dalam sebuah lagu oleh seorang penulis puisi Jerman bernama
Walther Von der Volgelwiede (1170-1230 M), dimana sebuah keterangan tersebut
merupakan tanda-tanda pasti yang biasa digambarkan sebagai bentuk kuno dari
permainan bola tangan. Di Perancis, seorang yang bernama Rabelais (1494-1533)
menggambarkan bentuk permainan bola tangan dengan “mereka bermain bola tangan
menggunakan telapak tangan mereka”. Lebih jauh lagi, pada tahu 1793 masyarakat
Inuit yang hidup di dataran hijauh menggambarkan dan membuat ilustrasi
permainan bola dengan menggunakan tangan. Pada tahun 1848 seorang administrasi
olahraga Demmark memberikan izin untuk “permainan bola tangan” agar dimainkan
di sekolah lanjutan di Ortup Demmark dan mendorong untuk segerah menyertakan
aturan dalam permainan bola tangan.
Bola tangan
modern dimainkan pada abad 19 di kota Danish di bagian Nyborg, Demmark pada
tahun 1897, yang mempelopori bola tangan namun pendiri bola tangan justru pakar
pendidikan jasmani yang memindahkan bola tangan lapangan pada pergantian abad
yang berdasarkan dua bentuk permainan “Raffbal” (bola tangkap) dan
“Kӧnigsbergerball”. Di Swedia Wallstrӧm juga memperkenalkan permainan bola
tangan di negaranya pada tahun 1910.
Pada tahun 1912
seorang kebangsaan Jerman Hirschman mencoba menyebarkan bola tangan lapangan
untuk pertama kali. Tahun 1919 seorang guru olahraga di Berlin, Dr. Karl
Schelenz memperkenalkan bentuk permainan bola tangan di lapangan besar
(cutdoor) di beberapa Negara Eropa. Kemudian ia mengembangkan
peraturan-peraturan bola tangan yang hingga saat ini dikenal sebagai salah satu
pendiri bola tangan lapangan.
Pada tahun
1926, dalam sebuah pertemuan di kota Hague, Kongres Federasi Atletik Amatir
Internasional, mengusulkan pada peserta kongres untuk menyusun peraturan
Internasional dari bola tangan lapangan.
Pada tahun 1928
International Amateur Handball Federation (IAHF) bertepatan dengan Olimpiade
Amsterdam dengan ketua Avery Brundage dari Amerika. Setelah tahun 1936 untuk
pertama kali di selenggarakan kejuaraan dunia bola tangan di Jerman. Akhirnya
pada tahun 1946 usulan dan undangan Denmark dan Swedia delapan Negara
mendeklarasikan Federasi Bola Tangan Internasional atau International Handball
Federation (IHF). Delapan negara tersebut adalah Denmark, Finlandia, Perancis,
Belanda, Norwegia, Polandia, Swiss, Swedia. Sampai tahun 2003 IHF memiliki
jumlah peserta sebanyak 150 peserta Negara dengan 80.000 klub dan 19 juta atlet
putra maupun putrid.
B.
Sejarah Bola Tangan Di Indonesia
Federasi Bola
Tangan Asia (Asian Handball Federation) terbentuk pada tahun 1974, pada waktu
berlangsungnya Asian Games di kota Teheran. kemudian pada tahun 1976 federasi
ini dikukuhkan secara resmi di Kuwait. sedangkan induk organisasi tingkat
nasional d Negara kita sampai sekaran belum didirikan. Namun bila membuka lembaran sejarah
ternyata bola tangan 11 pemain, pernah mengisi acara pertandingan dalam pecan
olahragaga nasional, tetapi hanya pada PON ke II yang diselenggarakan di
Jakarta. Peserta pertandingan pada waktu itu hanya terdiri dari 4 daerah yaitu:
Jakarta Raya, Jawa Barat, Jawa tengah dan Jawa timur. Setelah itu, belum ada
usaha serius dari pihak-pihak tertentu agar bola tangan bias dipertandingkan
lagi pada Pekan Olahraga Nasional.
Selain pada
PON, permainan bola tangan juga perna mengisi acara dalam Pekan Olahraga
Mahasiswa keV yang diselenggarakan di Medan pada tahun 1960. Akan tetapi
permainan bola tangan 11 pemain ini hanya berlahan, permainan bola tangan 11
pemain mengalami kemunduran yg akhirnya menjadi tidak popular lagi. Tapi upaya
untuk mendirikan induk organisasi seharusnya tetap ada, supaya permainan bola
tangan mengalami kemajuan dimasa yang akan datang.
2.2 PENGERTIAN PERMAINAN BOLA TANGAN.
Permainan Bola
tangan adalah olahraga beregu di mana dua regu dengan
masing-masing 7 pemain (6 pemain dan 1 penjaga gawang)
yang berusaha memasukkan sebuah bola ke
gawang lawan dengan cara berjalan atau berlari sambil
memantul-mantulkan bola ke lantai/ke tanah.
Permainan ini mirip dengan sepak bola, tapi cara memindahkan bola adalah
dengan tangan pemain, bukan kaki.
Lapangan bola
tangan berukuran 40 m x 20m dengan garis pemisah di tengah dan gawang di tengah
kedua sisi pendek. Di sekeliling gawang dibuat garis untuk menandai daerah yang
hanya boleh dimasuki penjaga gawang. Bola yang digunakan lebih kecil dari bola
sepak. Handball dimainkan selama 2 x 30 menit. Penalti dilakukan dari jarak 7
meter. Handball juga dipertandingkan di Olimpiade
Pada masa lalu,
permainan bola tangan mempunyai banyak penggemarnya di Indonesia, khususnya
pelajar dan mahasiswa. Bentuk permainan bola tangan yang dimainkan ialah bola
tangan 11 pemain (Outdoor/field handball) dan dilakukan dalam kegiatan
intra kulikuler maupun ekstra kuliler. Pada masa itu juga cukup banyak
pertandingan diselenggarakan, baik oleh perguruan tinggi maupun oleh organisasi
mahasiswa.
2.3 TEHNIK-TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA TANGAN
Sebagaimana
cabang olahraga permainan yang lain, bola tangan juga mempunyai beberapa macam
teknik dasar yang perlu di pelajari. Namun pada umumnya bola tangan berjalan
dengan tempo yang cepat. Oleh karena itu seorang pemain bola tangan harus
memiliki teknik yang tinggi. Pemain harus dapat melakukan start lari dengan
cepat, memiliki kelincahan (agility) dapat menangkap bola dengan mantap,
melempar (mengoper) bola dengan tepat sasaran. Selain itu juga pemain harus
memiliki kordinasi tubuh yang baik serta menguasai beberapa teknik menembakkan
bola ke gawang lawan.
Dalam garis
besarnya, teknik dasar permainan bola tangan yang akan kita pelajari pada
pembahasan saat ini terdiri dari:
1 Menggiring Bola (Dribbling)
2 Mengoper Bola (Passing)
3 Menangkap Bola (Catch)
4 Menembakkan Bola (Shooting)
Keempat
teknik dasar tersebut akan di bahas satu persatu dengan bagiannya masing-masing
disertai dengan gambar yang dapat lebih memudahkan untuk di pahami
1.
Menggiring
Bola (Dribbling)
Dalam
bola tangan, menggiring bola merupakan teknik dasar yang cukup sulit karena
memerlukan kordinasi mata-tangan yang tingggi, dan harus jeli dan pandai saat
memantulkan bola supaya lentingan bola tepat dan tetap dalam penguasaan si
penggiring.
Salah satu kendala yang bias dialami
pemain yang bermain di lapangan terbuka (outdoor) dalam menggiring bola adalah
permukaan lapangan yang tidak rata sehingga menambah tingkat kesulitan
pelaksanaan dribbling tersebut. Perlu diingat bahwa arah pantulan bola akan
tergantung pada arah dating dari bola itu ketanah. Dengan demikian, pelaksanaan
pantulang antara dribbling di tempat dan dribbling sambil bergerak
memerlukanpenyesuaian gaya dan sikap tubuh pada saat mendribbling. Dribbing itu
pada hakekatnya terdiri dari dua bagian yaitu dribbling lurus dan dribbling
silang. Khusus dribbling silang memerlukan kelincahan, skill dan kordinasi
mata-tangan yang tinggi.
Menggiring atau dribbling bola juga
memerlukan kelenturan tubuh pada saat membungkuk guna mengontrol bola yang ada
dalam penguasaan si penggiring disamping itu kelenturan pergelangan tangan
tidak kalah pentingnya dalam hal mengantisipasi bola yang sementara digiring.
Konsentrasi pada saat menggiring bola kea rah daerah pemain lawab sangat
dibutuhkan, serta diiringi dengan kordinasi mata-tangan atau kerja sama antara
tangan pada saat melakukan dribbling supaya bola tetap dalam penguasaan dan
tidak mudah di terlepas dari jangkauan si penggiring
2.
Mengoper
bola(Passing)
Mengoper
bola tau lebih lazim di sebut passing adalah merupakan salah satu tehnik yang
sangat penting dalam permainan bola tangan, ibaratnya permainan bola kaki,
operan-operan yang cantik dan menawan dapat membuat pemain lawan ekstra
hati-hati dalam menjaga pertahanannya, itu juga yang terjadi dalam permainan
bola tangan, oeran bola dari tangan ke tangan sangat penting dalam usaha
membangun sebuah serangan ke daerah pertahanan lawan, guna menghasilkan
sebuah gol. Passing dalam hakekatnya perbagi dalam dua bagian yaitu passing
dengan dua tangan dan passing dengan satu tangan.
Ø Passing dengan dua tangan
Passing dangan
dua tangan di perlukan terutama untuk operan-operan jarak dekat, namun perlu
dilakukan dengan secara cepat. Untuk itu, pemakaian teknik mana yang harus
dipilih tergantung dari posisi pemain seregu dan pemain lawan yang menghadang.
Passing bola
dengan dua tangan pada prinsipnya harus dilakukan dengan pengarahan tenaga
tubuh yang disalurkan kebola, bukan hanya tenaga lengan. Tergantung dari jarak
yang diperlukan,maka besaran tenaga juga harus berbeda-beda. Tenaga yang
diperlukan untuk mengoper bola di hasilkan dari gerakan tunuh yang bergerak
kedepan, yang kemudian disalurkan dan digabungkan dengan tenaga lengan, tangan
dan pergelangan tangan. Passing dengan dua tangan dibedakan menjadi tiga bagian
yaitu Chest pass, Overhead pass dan Underhand pass.
a)
Chest
Pass (operan depan dada)
Pelaksanaannya: kedua tangan
memegang bola di depan dada, jari-jari yang memegang bola direnggangkansatu
sama lain, siku dibengkokkan membentuk 45o, posisi tubuh tegak dan
posisi kaki tidak sejajar,melainkan memberikan salah satu kaki sedikit agak
kedepan, guns memberikan dorongan yang kuat dan tidak hilang keseimbangan pada
saat melepaskan bola, setelah bola dilepaskan kedua tangan di kuruskan kedepan
seiring dengan terlepasnya bola.
b)
Overgead Pass
(operan diatas kepala)
Pelaksanaannya: berdiri tegak, lutut
sedikit ditekuk kedua tangan memegang bola di atas kepala, posisi hamper sama
dengan lemparan bola kedalam sepak bola. Setelah bola di lepaskan kedua tangan
diluruskanke depansejajar. Posisi tubuh tetap dipertahankan dan mengantisipasi
supayah badan tidak jatuh ke depan.
c)
Underhand
Pass (operan bawah)
Pelaksanaannya: posisi badan
membungkuk kedua kaki dibuka selebara bahu, salah satu kaki sedikit agak
kedepan (tidak sejajajr) kedua lengan lurus kebawah, tangan memegang bola yang
persis berada ditengah tegak lurus kedua kaki, kemudian bola dilepaskan kedepan.
Pandangan kearah sasaran bola yang hendak di tuju dengan mempertahankan posisi
tubuh tetap dalam keadaan stabil.
Ø Passing Dengan Satu Tangan
Operan dengan
satu tangan, dilihatdari jenisnya, dapat dibedakan berdasarkan dua tujuan,
yaitu pertama, untuk mengoper pada teman seregu yang berjarak jauhdanyang kedua
mongoper untuk mengecoh lawan. Khusus untuk javeline pass, pelaksanaan
lemparan harus dilakukan dengan mengikuti prinsip maksimum time distance. Dalam
arti lemparan itu harus dilakukan dalam waktu maximum (secepat-cepatnya) dan
jarak sikap lemparan (power position) yang maksimum juga. Gabungan antara dua
factor yang maksimum tadi akan menjamin jauhnya lemparan.
Ø Javeline Pass
(Posisi Seperti Lemparan Lembing)
Pelaksanaannya: berdiri tegak, bola
di pegang oleh salah satu tangan, di bawa kebelakang kepala, kedua siku sedikit
ditekuk, kalau tangan kanan memegang bola, maka kaki kanan juga berada di
belakang (begitu pula sebaliknya) kedua lutut sedikit ditekuk, tumit kaki yang
di belakang sedikit diangkat posisi sama dengan lempar lembing atau lemparan
base ball.
Ø Side Pass
(operan samping)
Pelaksanaannya: Posisi tubuh agak
miring kekanan kedua lutut ditekuk membentuk posisi 45opandangan
kesamping kiri, bola dipassing dengan satu tangan melewati depan dada
kesamping, posisi tunuh tetap dipertahankan.
Ø Reverse Pass
(Membalik)
Pelaksanaannya: badan sedikit
dibungkukkan dengan posisi menyamping bola diegang oleh tangan kanan (atau
sebaliknya) lutut sedikit ditekuk, kalau pass dengan menggunakan tangan kanan, maka
kaki kanan rapat, dan tumit kaki kiri agak diangkat, bola dipassing melewati
belakang pantat (bokong) ke samping.
3.
Menangkap
Bola (Catch)
Berbagai teknik
menangkap bola memerlukan sikap tubuh yang tertentu pada dasarnya, posisi tubuh
untuk menangkap harus memungkinkan agar bola dating langsung kea rah penangkap,
agar dicapai sikap menangkap yang benar-benar memungkinkan disamping itu, yang
tidak kalah pentingnya adalah prinsip menyerap gaya yang dibawah bola agar impact
dari bola dapat tersaur dan dipatahkan sebesar mungkin. Caranya ikuti bola
dengan kedua lengan dan salurkan daya penahan sedikit demi sedikit terhadap
bola. Menangkap bola merupakan salah satu teknik dasar yang sangat penting dan
pertama-tama yang seharusnya perlu dikuasai oleh setiap permainan, apakah itu
pemain depan, permainan tengah, pemain belakang
lebih-lebih penjaga gawang yang memang memerlukan kecakapan dalam menangkap
bola. Bagaimana posisi badan dan tangan pada saat menangkap bola, tekniknya
dengan menjulurkan kedua tangan ke depan menyambut datangnya bola setelah bola
dalam penguasaan, secepat mungkin di tarik di depan dada.
Ø Menangkap bola setinggi dada
Menangkap bola setinggi dada
merupakan cara menangkap yang paling efektif gampang dalam mengantisipasi bola,
pelaksanaaannya kedua lengan di luruskan ke depan guna menyambut datangnya bola
yang hendak di tangkap. Posisi badan tegap setelah bola ditangkap maka tari ke
depan dada guna mengantisipasi supata bola tidak gampang dirampas oleh lawan.
Ø Menangkap bola tinggi
Memerlukan konsentrasi yang lebih
tinggi karena bola yang datangnya sangat tinggi, biasanya
berfungsi mengantisipasi bola yang dilemparkan lawan di atas kepala, posisi
badan tegap, kedua tzngzn diluruskan ke atas menyambut bola, dan bola tetap
ditarik ke depan dada. Makin tinggi postur tubuh seseorang makin bagus dalam
upaya jangkauan bola yang di passing atau di lempar tinggi.
Ø Menangkap bola di kanan/ kiri badan
Memerlukan kelenturan tubuh yang
prima, karena daya lenting ke kanan/ kiri untuk menangkap bola dengan kedua
tangan berada dalam posisi yang sama.
Ø Menangkap bola rendah setinggi lutut
Posisi badan di bungkukkan,
selanjudnya kaku dibuka juga menjaga keseimbangan pada saat menangkap bola dan
tubuh dalam keadaan posisi stabil, supaya tidak goyah pada saat disentuh/
ditabrak pemain lawan.
Ø Menangkap bola menggelinding
Hampir sama posisi ketika penjaga
gawang dalam sepak bola mengantisipasi bola menggelinding di tanah, badan
dibungkukkan dan kaki dibuka lebar ke belakan, bukan ke samping.
Ø Menembak Bola (Shooting)
Menembak adalah bentuk gerak
kemparan yang ditujukan untuk memasukkan bola ke gawang. agar berhasil,
lemparan yang dilakukan harus bertenaga dan memiliki daya ledak (Eksplosif
Power) dengan artian mengarahkan sekuruh kecepatan dan kekuatan dalam waktu
yang sangat singkat sehingga menghasilkan gerak laju bola yang cepat.
Menembakkan bola harus dilakukan dengan upaya yang sungguh-sungguh sehingga
menghasilkan perbedaan sikap tubuh yang disesuaikan. Yang paling menarik adalah
pelaksanaan tembakan fliying shot yang memerlukan irama tiga langkah.
Ø The Standing Throw shot (tembakan
berdiri)
Didahului dengan mendribble bola
kemudian menangkap dengan kedua tangan dan sedikit membungkukkan badan ke kanan
(pelempar tangan kanan) kemudian bola di shooting dengan keras lewat samping
kepala sambil membuka kaki agak lebar, dan kaki kanan sedikit agak terangkat
dengan bertumpuh oleh kaki kiri serta tangan kiri rileks disamping badan
Ø The Jump Shot (tembakan melompat)
Hampir sama dengan standing throw
shot, Cuma yang membedakan adalah dilakukan dengan lompatan setelah bola di
dribble, kemudian menangkap dengan kedua tangan, posisi tubuh dimiringkan,
kemudian bola di shooting dengan keras lewat samping kepala sambil membuka kaki
dan kedua dan kedua kaki terangkat, dada dibusungkan seiring dengan di
shootingnya bola.
Ø The Dive Shot
Tembakan dengan posisi tubuh seperti
melayang, posisi awal tembakan ini membelakangi gawang, kemudian meloncat
dengan bertumpuh di kedua kaki kemudian menembakkan bola dengan posisi condong
ke depan. Setelah melakukan tembakan, kedua telapak tangan menyentuh lantai
secara langsung. Kedua kaki harus membentuk sudut 90o,dada, perut
dan kaki depan menggelincir ke lantai sambil kedua tangan mendorong ke atas
menjauhi lantai
Ø The Fall Shot
Tembakan sambil menjatuhkan badan ke
depan, dimulai dari shooting bola disamping telinga kemudian melompat ke depan
sambil menjatuhkan badan kedepan, diakhiri dengan posisi terlentang.
Ø The side Shot (tembakan menyamping)
Tembakan dari samping dengan membuka
tangan da kaki lebar sambil badan dimiringkan kekanan bagi penembak dengan
tangan kanan, dengan sedikit kaki kanan diangkat dan dibungkukkan bola di shoot
dengan keras dari samping setinggi paha.
Ø The Flying Shot (tembakan melayang)
Tembakan dengan posisi tubuh
seolah-olah terbang(melayang) di muali dengan berlari, bawa bola setinggi bahu
langkah ketiga kuat dan lebar di udarah, pinggang sebaiknya di tarik ke
belakang bersamaan dengan lengan lempar. Tarik kedua kaki keatas secara
horizontal. Pinggang tarik kebelakang lengan mengikuti gerakan kedepan
dengan tangan kuat mendarat dengan kedua kaki secara bersamaan menembak dengan
tangan kanan meloncat dengan kaki kiri, penembak kaki kiri meloncat dengan kaki
kanan.
Ø The Reverse Shot (tembakan Membalik)
Tembakan membelakang, diawali dengan
posisi badan membelakangi arah tembakan kemudian bola dipegang dengan kedua
tangan kalau shoot dengan tangan kanan, maka posisi tangan kiri bedara di bawah
bola sebagai penyeimbang, dan tangan kanan memegang bola lewat samping dengan
posisi menjepit dengan menggeser kakai kanan ke belakang bersamaan dengan bola
di shoot dengan keras, sambil membalikkan tubuh.
2.4 Peraturan-Peraturan
Permainan Bola Tangan
PERATURAN 1 : LAPANGAN PERMAINAN
1.
Lapangan
berbentuk empat persegi panjang, Panjang : 40m dan lebar 20m.
2.
Gawang
memiliki Tinggi 2m dan lebar 3m, di cat bergaris-garis dengan 2 warna berbeda.
Garis gawang lebar 8cm, semua garis lain 5cm
Detail Gawang
PERATURAN 2: WAKTU BERMAIN, BEL AKHIR & TIME
OUT
1. Waktu permainan adalah :
a) 16 th atau lebih
2x 30 menit
b) 12 - 16 th 2 x 25 menit
c) 8-12 th 2 x 20 menit
d) Waktu Isfirahat 10
menit
e) Overtime (Setelah istirahat 5 menit
dari waktu pergantian normal), 2 x 5 menit dengan istrihat antar babak 1 menit.
2. Adu penalty untuk menentukan
pemenang:
a) Lemparan dari garis 7m
b) Pelempar 5 orang pemain (kiper bisa
dipilih bebas) dan pemain yang terkena diskualifikasi/dikeluarkan dapat
berpartisipasi
c) wasit menentukan gawang yang di
pakai
d) wasit melakukan lempar koin dan team
pemenang memilih akan rnefernpar. pertama atau terakhir
3. Time Out normal 1 menit 1 x setiap
paruh waktu tiap tim.
PERATURAN 3: BOLA
HandBall
|
- Pria dewasa dan remaja putra 16th ke atas : 58-60 cm / 425-475 gr (IHF3)
- Wanita dewasa, remaja putri diatas 14th, remaja pria 12-16th : 54-56 cm / 325-375 gr (IHF 2)
- Anak putri 8-14th dan anak
putra 8-12th : 50-52 cm /290-330 gr
(IHF 1)
PERATURAN 4: TIM, PERGANTIAN PEMAIN DAN
PERLENGKAPAN.
1. Permainan 7 lawan 7 termasuk satu
penjaga gawang. Pada saat awal permainan, minimal pemain dalam sebuah tim
adalah 5 orang. Jumlah maksimum Official selama permainan berlangsung adalah 4
orang. Penjaga gawang dapat bermain dalam lapangan setiap saat demikian pula
bagi setiap pemain di lapangan dapat menjadi penjaga gawang setiap saat.
2. Pergantian pemain :
a. Bebas (berkali-kali di daerah
pergantian/garis pergantian)
b. Pemain yang digantikan hrs sudah
meninggalkan lapangan terlebih dahulu.
c. Pemain yang melakukan pelanggaran
akan terkena skors 2 menit untuk pemain tersebut
d. Ada tambahan skors 2 menit apabila
pemain tersebut di atas melanggar kembali
e. lemparan bebas bagi lawan.
3. Nomor kaos / seragam 1-20 dengan
karakteristik bagian belakang 20cm dan depart 10cm. Semua pemain yang berperan
sebagai penjaga gawang dalam tim harus menggunakan wama yang sama, warna yang
dapat dibedakan dari pemain lapangan dari kedua tim dan penjaga gawang dari tim
lawan.
4. Daerah Pergantian Pemain
Daerah
pergantian pemain adalah masing-masing berukuran 4,5 m dari garis tengah.
Tempatnya sesuai dengan area tim pada waktu bertanding. Contohnya kalau tim A
di sebelah kanan maka tim tersebut akan melakukan pergantian di area sebelah
kanan dari garis tengah, begitu sebaliknya.
PERATURAN 5: PENJAGA GAWANG
a. Selama waktu pertandingan penjaga
gawang dapat bermaln dalam lapangan setiap saat dan pemain pun dapat menjadi
penjaga gawang setiap saat.
b. Penjaga gawang diperbolehkan
1 Memperlakukan bola selama masih di
dalam area gawang
2 Meninggalkan area gawang tanpa Bola
3 Meninggalkan area gawang dengan
Bola.
c. Penjaga gawang tidak diperbolehkan :
1. Meninggalkan area gawang dengan bola
ditangannya (mengacu pada Lemparan Kiper
2. Menyentuh bola ketika bergerak atau
berputar di luar area gawang ketika penjaga gawang berada di dalam area gawang
3. Mengambil bola kedalam area gawang
ketika bergerak dan berputar di lantai diluar area gawang
4. Memasuki area gawang dari area
bermain dengan bola
5. Menyentuh bola dengan kaki ketika
bola sedang diam atau bergerak di area gawang atau bergerak keluar kearah area
bermain
6. Melintasi garis pertahanan penjaga
gawang (sepanjang 4m) bola jatuh ketangan lawan yg melakukan lemparan 7m.
PERATURAN 6: WILAYAH
GAWANG
1. Hanya seorang Kiper yang diijinkan
berada di wilayah.gawang,
2. Ketika Pemain memasuki wilayah
gawang :
a. Lemparan Kiper ketika pemain tim
yang menyerang memasuki wilayah gawang dengan mendapatkan keuntungan dengan
masuknya ke wilayah gawang.
b. Lemparan bebas ketika .pemain dari
tim yang bertahan memasuki wilayah gawang tanpa merusak kesempatan tim lawan
mencetak skor.
c. Lemparan 7m ketika pemain dari tim
yang bertahan memasuki wilayah gawang dengan merusak kesempatan tim lawan
mencetak skor.
3. Diperbolehkan memasuki wilayah
gawang tanpa menguasai bola / setelah memainkan bola sepanjang tidak
menciptakan kerugian bagi tim lawan.
4. Bola yang bergulir didalam wilayah
gawang, menjadi penguasaan dan penjaga gawang. Jika ada pemain tim yang sama
dengan penjaga gawang menyentuh bola di wilayah tersebut maka akan di kenakan
lemparan bebas
5. Sebuah bola yang telah kembali dari
liar wilayah gawang masuk kembali ke dalam wilayah pertandingan maka bola slap
dimainkan kembali.
PERATURAN 7: MEMAINKAN BOLA BERMAIN PASIF
1. Memainkan bola yang diperbolehkan
adalah melempar, menangkap, rnenghentikan, mendorong atau menggelindingkan bola
dengan tangan, lengan, badan, paha atau lutut.
2. Memegang bola hanya diijinkan
maksimum 3 detik.
3. Mengambil maksimum 3 langkah dari
bola dan dianggap 1 langkah bila satu kaki digerakkan dari satu tempat ketempat
lainya dan kernudian satu kaki lainnya tetap menjadi tumpuan.
4. Berlari atau berdiri diperbolehkan
a. memantulkan bola dan kembali
menangkapnya
b. menggiring / mendrible
c. mengelindingkan bola
d. memindahkan bola dari satu tangan ke
tangan lain dalam 3 detik dan tidak lebihdari 3 langkah
Hal yang tidak diijinkan:
a. menyentuh bola dengan kaki kecuali
bola telah dilempar
b. pemain bergerak dengan bola diluar
lapangan pertandingan dengan satu/dua kakinya dengan bola masih didalam
lapangan, lemparan kedalam
5. Bermain Pasif (memegang bola tanpa
membuat gerakan apapun untuk menyerang untuk mencetak gol, menunda-nunda dalam
melakukan eksekusi dalam melakukan lemparan dan dihadiahi lemparan bebas tim
lawan dari tempat dimana bola tersebut keluar.
PERATURAN 8 : PENALTI DAN PERMAINAN TIDAK SPORTIF
1. Hal - hal yang diijinkan :
a. menggunakan telapak tangan dan
tangan dalam menguasai bola.
b. rnerentangkan tangan saat, bola
melewati-tim. lawan adalah tidak dalam penguasaan bola.
c. menggunakan badan untuk menghalangi
lawan
d. bodi kontak dengan lawan
2. Hal - hal yang tidak diijinkan:
a. menarik atau memukul bola dengan
tangan lawan
b. menghalangi laju lawan dengan tangan
dan kaki
c. menarik atau menahan, mendorong,
lari atau melompat ke arah lawan
d. membahayakan lawan
3. Aturan kekerasan diatur dengan
diberi lemparan bebas atau lemparan 7m dan bagi perseorangan diawali dengan
peringatan, diikuti pernberian hukuman dan diskualffikasi.
4. Seorang pemain tidak diperkenankan
membahayakan lawan ketika lawan tersebut sedang menyerang,
PERATURAN 9 : MENCETAK
GOL
Gol dicetak jika bola secara keseluruhan
telah melewati garis gawang. Dan gol tidak dianggap sah bila gol berasal dari
Seorang atau sesuatu yang tidak berpartisipasi pads pertandingan
PERATURAN
10 : LEMPARAN AWAL
1. Saat memulai pertandingan, Lemparan
awal diambil oleh tim yang menang dalam lempar koin dan memutuskan memulai
permainan dengan memilih bola di posisinya.
2. Lemparan awal di babak kedua diambil
oleh tim yang tidak melakukannya di babak pertama.
3. Setelah terjadi gol, lemparan awal
oleh tim yang kemasukan gol.
4. Lemparan awal dari arah mana saja di
tengah lapangan dengan toleransi garis pinggir sekitar 1,5m. Dan harus
dilakukan dalarn 3 detik.
5. Taman satu tim dari pelempar tidak
diperbolehkan untuk melewati garis tengah sebelum ada peluit dari wasit,
6. Dalam kasus lemparan bebas Setelah
terjadinya gol, lawan diijinkan untuk berada di kedua area lapangan, tetapi
harus 3m dari pemain yang melakukan lemparan bebas.
PERATURAN 11 : LEMPARAN KEDALAM
1. Lemparan kedalam diberikan saat bola
sudah sepenuhnya melewati garis samping, dan bola menyentuh langit-langit atau
instalasi atas lapangan
2. Lemparan kedalam dilakukan tanpa
peluit dari wasit
3. Lemparan kedalam dilakukan dari
tempat dimana bola melewati garis samping atau melewati luar.garis gal dari
persimpangan garis samping. dan luar garis gol di sisi.
4. Pelempar harus berdiri dengan kaki
di garis sampai bola lepas dari tangannya.
5. Saat lemparan kedalam dilakukan,
lawan tidak boleh mendekat lebih dari 3m dari pelempar, tetapi diperbolehkan
berdiri di luar garis area walau jarak kurang dari 3m.
PERATURAN
12 : LEMPARAN KIPER
1. Lemparan Kiper dilakukan :
a) Pemain lawan memasuki area
pertahanan dan melakukan pelanggaran
b) Kiper sudah menguasai bola dan bola
tidak bergerak dilantai area gawang
c) Pemain-lawan telah menyentuh bola
saat bola tersebut menggelinding atau diam di lantai di area gawang
d) Saat bola melewati garis luar gawang
setelah terakhir disentuh pleh kiper atau pemain dari tim lawan.
2. Lemparan Kiper tanpa peluit dari
wasit.
PERATURAN 13 :LEMPARAN BABAS
1. Jika Tim yang memegang bola
melakukan pelanggaran yang menyebabkan tim tersebut kehilangan kepemilikan bola
dan tim lawan melakukan pelanggaran yang menyebabkan tim tersebut kehilangan
kepemilikan-bola.
2. Lernparan bebas tanpa peluit dari
wasit dan bertempat dimana pelanggaran dilakukan.
3. Jarak lawan dari pelempar harus
setidaknya 3m.
PERATURAN 14 : LEMPARAN 7 METER
1. Lemparan 7 meter diberikan saat :
a. Kesempatan mencetak angka
dihancurkan oleh tim lawan secara illegal
b. Peluit tidak sah saat kesempatan
emas mencetak angka
c. Kesempatan emas mencetak angka
dihancurkan karena partisipasi orang yang tidak ada hubungannya dengan
permainan atau karena kesalahan teknis.
2. Lemparan 7m dilaksanakan 3 detik
setelah peluit dari wasit.
3. Pemain yang melakukan Lernparan 7m
harus mengambil posisi. Dibelakang garis 7m, tidak lebih jauh dari 1 m dari
garis tersebut.
4. Taman satu tim pelempar harus
memposisikan diri diluar garis lemparan bebas jika melanggar lemparan bebas
bagi lawan ,
5. Lemparan 7m diulang kembali jika
kiper melewati garis 4m sebelum bola lepas dari tangan pelempar (kecuali
terjadi goi)
6. Tidak diijinkan mengganti kiper
setelah si pelempar sudah siap untuk melaksanakan lemparan 7m.
PERATURAN 15 : INSTRUKSI UMUM UNTUK PELAKSANAAN LEMPARAN
1. Pelempar harus memposisikan posisi yang
benar untuk melempar.
2. Teman si Pelempar harus mengambil
posisi untuk menentukan lemparan yang dipermasalahkan.
3. Pemain bertahan harus mengambil
posisi untuk menentukan lemparan dan tetap di posisi yang benar sampai bola
meninggalkan tangan si pelempar.
PERATURAN 16A : HUKUMAN
1. Peringatan apabila:
a. Kecurangan dan. Pelanggaran
b. Kecurangan berkali-kali
c. Kelakuan yang tidak sportif dari
seorang pemain atau official tim
2. Skorsing 2 menit apabila :
a. Kesalahan pergantian pemain
b. Kecurangan yang diulang
c. Kelakuan tidak sportif dari pemain
d. Kelakuan tidak sportif dari official
e. Konsekwensi dari suatu
diskualifikasi dari suatu official dan pemain
f. Kelakuan tidak sportif seorang
pemain sebelum permainan dimulai setelah skorsing 2 menit (akumulasi)
g. Skorsing 2 menit untuk ketiga
kalinya pada pemain yang sama akan dikeluarkan.
3. Diskualifikasi apabila:
a. Kelakuary tidak sportif oleh setelah
tim trendepat peringatart'dart skors 2 menit
b. Kecurangan membahayakan keselamatan
lawan
c. Kelakuan tidak sportif dari tim di
luar lapangan
d. Menyerang pemain sebelum
pertandingan
e. Menyerang tim
f. 3x skors .pada -pemain yang. Sama
4. Pengeluaran apabila :
a. Seorang pemain bersalah melakukan
tindakan kasar
b. Harus keluar dari lapangan
pertandingan dan tidak boleti digantikan oleh pemain lain
5. Skorsing 4 menit apabila pemain yang
diberi skorsing 2 menit jugabersalall akan tindakan tidak sportif yang
dilakukan sebelum permainan dimulai. 'Tetapi jika untuk ketiga kalinya akan
didiskualifikasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Permainan Bola
tangan adalah olahraga beregu di mana dua regu dengan masing-masing 7 pemain (6
pemain dan 1 penjaga gawang) yang berusaha
memasukkan sebuah bola ke gawang lawan dengan cara berjalan atau berlari
sambil memantul-mantulkan bola ke lantai/ke tanah. Permainan ini mirip dengan sepak bola, tapi cara
memindahkan bola adalah dengan tangan pemain, bukan kaki.
Di Indonesia
permainan bola tangan telah dilakukan sejak penjajahan Belanda, tetapi sayang
sampai sekarang tidak banyak dikenal masyarakat. Hal ini dapat dilihat dengan
tidak adanya top organisasi atau induk organisasi atau perkumpulan-perkumpulan
bola tangan serta tidak adanya pertandingan.yang diselenggarakan pada tahun
1951.
3.2 SARAN
Dengan
mengetahuinya sejarah dan perkembangan olahraga bola tangan, dapat memahami
permainan bola tangan peraturan maupun pelanggaran cara permainan bola tangan
dan sampai dengan perkembangan bola tangan di Indonesia, untuk pembaca khusunya
akan lebih mengenal olahraga bola tangan dan perkembangan olahraga bola tangan
yang ada di Indonesia, sudah diketahui bola tangan bisa dikatakan olahraga yang
kurang populer di kalangan masyarakat, penulis bermaksud membuat makalah ini
selain memenuhi tugas dari bahasa Indonesia juga untuk pembaca bisa
mempopulerkan atau lebih bisa mengenalkan Olahraga bola tangan kepada kalangan
masyarakat dan dapat mengembangkan prestasi bola tangan di Indonesi.Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
untuk pembuatan makalah selanjutnya agar menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin,
Y. dll. (2010). Kemampuan
Berbahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Bandung: Maulana Media
Grafika.